Kamu mahasiswa baru? Pastinya sekarang semangatmu untuk jadi gemilang di dunia akademik masih sangat menggebu-gebu. Wajar: bagi kamu yang waktu SMA malas-malasan, kesempatanmu untuk mulai kembali dari awal sekarang terbuka lebar. Bagi kamu yang dari SMA sudah cemerlang, kuliah semester pertama adalah ajang pembuktian kamu kalau otakmu tetap “ampuh” diasupi konsep-konsep pengetahuan yang lebih kompleks.Ada beberapa hal yang penting kamu perhatikan supaya bisa berperforma maksimal. Hal-hal penting apa aja sih? Langsung simak yuk!
1. Menghadaplah Ke Dosen Wali, Setidaknya 1 Semester 2 Kali
Jurusan atau fakultasmu akan membekali tiap mahasiswanya dosen wali. yang berkewajiban mengarahkan dan membantu para mahasiswa merancang arah studi mereka. Dosen wali ini fungsinya mirip-mirip guru BP di SMA. Kepada beliau, kamu bisa mengkonsultasikan berbagai kesulitan yang kamu hadapi dalam masa perkuliahan. Beberapa dosen wali juga bersedia dimintai nasihat soal hidup, lho.
Datanglah menghadap dosen walimu di awal semester. Perkenalkan dirimu dengan sopan, dan utarakan apa saja yang ingin kamu dapatkan selama kuliah 4 tahun ke depan. Beliau bisa memberi kamu saran praktikal dalam belajar dan menghadapi ujian. Beliau juga bisa menyarankan daftar mata kuliah yang tepat dan sesuai dengan minat yang kamu punya. Datanglah menghadap kembali di akhir semester, supaya kalian bisa melakukan evaluasi bersama.
Perlu kamu ingat bahwa budaya belajar mengajar di universitas berbeda jauh dari SMA. Kalau waktu SMA dulu guru BP yang akan meminta kamu bertemu beliau, sekarang kamu sendiri yang harus inisiatif menemui dosen wali dan memohon bimbingan.
2. Cara Terbaik Mendapat Ilmu Adalah Benar-Benar Datang Ke Kelas. Jangan Titip Absen.
Salah satu komponen penilaian dalam perkuliahan adalah persentase kehadiran dalam kelas. Beberapa kampus bahkan menjadikan presensi sebagai syarat buat ikut ujian. Nah, titip absen ke teman biasanya jadi solusi favorit mahasiswa untuk menyiasati masalah ini.
Beberapa dosen memang tidak akan tahu kalau kamu titip absen. Kamu juga bisa aja pinjam catatan teman untuk menambal ketertinggalan materi. Tapi ingat: catatan temanmu itu pasti berbeda dari kuliah yang diberikan dosen kalian di kelas. Catatan teman kamu itu adalah hasil olahan pikirannya sendiri, dan kadang cuma dia yang bisa ngerti. Percaya deh, datang ke kelas dan mendengarkan kuliah secara langsung tetaplah cara terbaik untuk menyerap ilmu.
Duduk persis berhadapan dengan dosen bisa jadi cara yang jitu untuk menghindari ngantuk, bergosip, atau godaan setan yang terkutuk lainnya. Seenggaknya, kamu akan dipaksa mendengarkan apa yang dosen sampaikan dengan lebih fokus dan detail.
Dengan duduk di depan, kamu pun bisa lebih leluasa dalam mengajukan pertanyaan ke dosen. Kalau kamu mengajukan pertanyaan dari tempat duduk di bagian belakang kelas, kamu kadang perlu berteriak lantang supaya sang dosen bisa mendengar. Seluruh isi kelas biasanya juga akan langsung memalingkan kepala mereka ke kamu. Kecuali kamu memang mau jadi pusat perhatian, itu nggak akan bikin kamu nyaman.
Nggak semua dosen terbiasa menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami. Beberapa malah akan membuat materi yang sebenarnya sederhana menjadi rumit. Jangan menyerah! Tuangkan kebingunganmu menjadi pertanyaan yang bisa didiskusikan dengan lebih seru di kelas. Poin plusnya, kamu akan dihargai oleh dosen karena menjadi mahasiswa yang aktif.
Kertas dan pulpen mungkin terdengar kalah asyik dibandingkan laptop. Tapi jangan salah, mencatat kuliahmu dengan kertas dan pulpen adalah cara yang efektif untuk mendapatkan ilmu. Kamu nggak perlu takut terdistraksi Facebook atau Twitter seperti jika kamu mengetik di laptop. Dengan mencatat dengan tangan, otakmu juga akan lebih terstimulasi.
Kuliah itu identik dengan tugas-tugas yang setumpuk. Jadi, masukkanlah waktu belajar dan mengerjakan tugas dalam agenda rutinmu. Kalau kamu terus menunda-nunda, kamu sendiri yang akan panik menghadapi deadline atau ujian. Dan ketika kamu sudah panik, kamu akan menyesal sudah terlalu banyak main-main kemarin-kemarin.
Jangan jadikan sistem kebut semalam (SKS) sebagai metode mencari ilmu. Ilmu itu kayak telor: dia perlu dierami dulu di otakmu dalam jangka waktu tertentu agar bisa tumbuh dengan baik. Kalau kamu SKS, ilmu yang kamu dapatkan bakal sama kayak telor mentah. Dan kalau kamu pakai itu untuk ujian, ilmu itu bakal jadi telor mentah yang keburu pecah. Iyuuh.
Nggak semua zona nyaman harus kamu tinggalkan jauh-jauh.
Jika kamu merasa kamar kosmu terlalu kecil, membosankan, atau malah bikin kangen rumah, cari dan temukan zona nyaman untuk belajar di kampusmu. Semua universitas pasti menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar kamu. Mulai dari perpustakaan, taman, sampai study corner: ada banyak tempat yang bisa kamu jadikan “zona nyaman” untuk belajar. Kamu juga pasti akan lebih termotivasi kalau melihat banyak teman-temanmu sesama mahasiswa yang belajar dengan serius di sampingmu.
Beberapa dosen memang tidak akan tahu kalau kamu titip absen. Kamu juga bisa aja pinjam catatan teman untuk menambal ketertinggalan materi. Tapi ingat: catatan temanmu itu pasti berbeda dari kuliah yang diberikan dosen kalian di kelas. Catatan teman kamu itu adalah hasil olahan pikirannya sendiri, dan kadang cuma dia yang bisa ngerti. Percaya deh, datang ke kelas dan mendengarkan kuliah secara langsung tetaplah cara terbaik untuk menyerap ilmu.
3. Jangan Takut Duduk Di Depan!
Duduk persis berhadapan dengan dosen bisa jadi cara yang jitu untuk menghindari ngantuk, bergosip, atau godaan setan yang terkutuk lainnya. Seenggaknya, kamu akan dipaksa mendengarkan apa yang dosen sampaikan dengan lebih fokus dan detail.
Dengan duduk di depan, kamu pun bisa lebih leluasa dalam mengajukan pertanyaan ke dosen. Kalau kamu mengajukan pertanyaan dari tempat duduk di bagian belakang kelas, kamu kadang perlu berteriak lantang supaya sang dosen bisa mendengar. Seluruh isi kelas biasanya juga akan langsung memalingkan kepala mereka ke kamu. Kecuali kamu memang mau jadi pusat perhatian, itu nggak akan bikin kamu nyaman.
4. Ubah Kebingunganmu Menjadi Pertanyaan Produktif
Nggak semua dosen terbiasa menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami. Beberapa malah akan membuat materi yang sebenarnya sederhana menjadi rumit. Jangan menyerah! Tuangkan kebingunganmu menjadi pertanyaan yang bisa didiskusikan dengan lebih seru di kelas. Poin plusnya, kamu akan dihargai oleh dosen karena menjadi mahasiswa yang aktif.
5. Jangan Malas Mencatat (Dengan Tangan)
Kertas dan pulpen mungkin terdengar kalah asyik dibandingkan laptop. Tapi jangan salah, mencatat kuliahmu dengan kertas dan pulpen adalah cara yang efektif untuk mendapatkan ilmu. Kamu nggak perlu takut terdistraksi Facebook atau Twitter seperti jika kamu mengetik di laptop. Dengan mencatat dengan tangan, otakmu juga akan lebih terstimulasi.
6. Belajar Itu Rutinitas. Selamatkan Dirimu Dari Sistem Kebut Semalam!
Kuliah itu identik dengan tugas-tugas yang setumpuk. Jadi, masukkanlah waktu belajar dan mengerjakan tugas dalam agenda rutinmu. Kalau kamu terus menunda-nunda, kamu sendiri yang akan panik menghadapi deadline atau ujian. Dan ketika kamu sudah panik, kamu akan menyesal sudah terlalu banyak main-main kemarin-kemarin.
Jangan jadikan sistem kebut semalam (SKS) sebagai metode mencari ilmu. Ilmu itu kayak telor: dia perlu dierami dulu di otakmu dalam jangka waktu tertentu agar bisa tumbuh dengan baik. Kalau kamu SKS, ilmu yang kamu dapatkan bakal sama kayak telor mentah. Dan kalau kamu pakai itu untuk ujian, ilmu itu bakal jadi telor mentah yang keburu pecah. Iyuuh.
7. Temukan “Zona Nyaman” Untuk Belajar
Nggak semua zona nyaman harus kamu tinggalkan jauh-jauh.
Jika kamu merasa kamar kosmu terlalu kecil, membosankan, atau malah bikin kangen rumah, cari dan temukan zona nyaman untuk belajar di kampusmu. Semua universitas pasti menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar kamu. Mulai dari perpustakaan, taman, sampai study corner: ada banyak tempat yang bisa kamu jadikan “zona nyaman” untuk belajar. Kamu juga pasti akan lebih termotivasi kalau melihat banyak teman-temanmu sesama mahasiswa yang belajar dengan serius di sampingmu.
Jangan sampai semangatmu yang sedang berkobar-kobar sekarang menjadi hilang saat kamu sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir. Selamat berjuang!
0 komentar:
Posting Komentar