Sabtu, 25 April 2015

Mahasiswa Perantauan


Saat diterima di universitas yang diinginkan, kamu tentu merasa bangga dan senang luar biasa. Menyandang predikat sebagai mahasiswa dan bisa belajar di kampus idaman pasti jadi kebanggaan tersendiri. Bahkan, niat untuk meninggalkan rumah dan merantau pun sudah kamu mantapkan.
Tapi, tahukah kamu bahwa tinggal sendiri dan jauh dari orang tua bukanlah perkara mudah? Menjadi anak kost dan berusaha menjalani hidup dengan mandiri juga bukan hal yang sederhana. Berbagai suka duka sebagai anak kost sudah pasti akan kamu rasakan. Dan kegigihanmu melakoninya adalah sebuah bentuk perjuangan demi bisa meraih impian.

 1. Saat tinggal jauh dari rumah dan orang tua, wajar bila kata “rindu” dan “pulang” selalu berputar-putar dalam kepala

I want to go home

Homesick sudah pasti dialami semua anak kos. Kalau ditanya apa yang membuatmu rindu rumah, pasti banyak sekali alasan yang akan kamu sebutkan. Diantara padatnya kegiatan dan banyaknya hal-hal yang harus dipikirkan, pasti akan terbersit bahwa kamu rindu kampung halaman dan ingin pulang.
Merindukan hal-hal kecil seperti aroma kamar atau rindu TV mungil yang biasa kamu tonton bersama keluarga. Masakan ibu atau ramai canda tawa adik dan kakakmu pun tak akan bisa terlupa. Saat tengah sendiri di kamar kost-mu, hal-hal sederhana macam itu pasti semakin menyiksa dan mengganggu pikiranmu.

 2. Tanpa masakan ibu yang selalu siap tersaji di meja makan, warung di sekitaran kost dan persediaan makanan instan adalah yang kamu andalkan

Sering kali kamu makan bareng teman biar gak kesepian

Jika kamu anak kos, kamu tentu terbiasa menghadapi kondisi “nggak tau mau makan apa”. Tidak ada yang akan menyediakanmu makan seperti saat tinggal di rumah. Ibu, yang tak pernah absen memasak dan menyajikan masakan-masakan sehat di meja makan.
Sementara, tinggal sendiri di kost membuatmu “terpaksa” mengurus makanmu sendiri. Setidaknya kamu akan menyediakan makanan-makanan instan atau camilan ringan dalam kamar. Ketika rasa lapar tak lagi bisa ditahan, segera meluncur ke warung makan di sekitaran kost jadi satu-satunya hal yang akan kamu lakukan.

 3. Sebagai mahasiswa perantauan, kamu ditempa agar bisa hidup mandiri. Perkara kebersihan dan kerapian kamar pun harus kamu urus sendiri

Harus beresin dari mana dulu ya?

Aktivitas yang menuntutmu untuk selalu bersegera siap keluar dari kosan membuat kamu terkadang meninggalkan kamar dalam keadaan berantakan. Hasilnya, saat kamu pulang dalam keadaan lelah, kamu pun tidak bisa langsung merebahkan badanmu karena masih banyak pekerjaan yang harus kamu lakukan terlebih dahulu. Kamu pun harus cermat dalam meletakkan barang-barang milikmu agar mudah dicari dan tidak hilang.
Saat kamu menjadi anak kost yang tinggal diperantauan, segala hal tersebut memang harus kamu lakukan sendiri. Kamu bertumbuh jadi pribadi yang mandiri. Hal ini tentu berbeda dengan di rumah, ketika kamu mungkin biasa mengandalkan bantuan ibu atau asisten rumah tanggamu untuk sekadar membersihkan atau merapikan kamar.

 4. Perkara mengatur uang bulanan pun jadi tantangan tersendiri. Keadaan membuatmu belajar hidup hemat dan semakin mawas diri

Dompet kosong

Tak semua anak kost bisa mengatur uang bulannya dengan baik. Bukan perkara banyak atau sedikit uang yang diberikan orang tua, tapi seberapa bijaksana kamu bisa memanfaatkannya. Mati-matian berusaha meminimalkan pengeluaran atau mencari solusi saat orang tua terlambat mengirim uang bulanan pun jadi hal yang lazim kamu alami.
Tapi tanpa disadari, banyak pelajaran yang sebenarnya bisa kamu dapatkan. Saat kamu tengah menahan rasa lapar atau hasrat ingin jajan, kamu sedang berjuang mengendalikan dirimu sendiri. Di bulan-bulan berikutnya, kamu pun belajar mengatur uang bulananmu dengan lebih baik lagi. Kamu sadar, bahwa tak ada yang bisa diandalkan selain dirimu sendiri.

 5. Banyaknya kegiatan yang kamu punya akan menempamu semakin dewasa dan bijaksana. Kamu belajar mengatur waktu dan menjadikan urusan kuliah sebagai prioritas utama

Harus buru-buru ke kampus!

Tak hanya tugas-tugas kuliah yang akan menyita waktumu. Kamu pun pasti punya kegiatan-kegiatan lain yang harus dikerjakan, keaktifan di UKM dan keinginan kerja paruh waktu misalnya. Tak jarang kamu bisa sangat kewalahan dalam membagi waktu sehingga perkara mengurusi diri sendiri pun seringkali terabaikan.
Namun, pengalaman membuatmu sadar bahwa membagi waktu adalah hal yang penting. Kamu pernah merasakan betapa tak enaknya sakit lantaran telat makan dan kurang istirahat. Kamu tak lagi asal-asalan menyusun jadwal kegiatanmu. Satu-satunya yang akan jadi prioritas utamamu adalah urusan perkuliahan.

6. Saat bangun kesiangan, tak ada yang bisa disalahkan selain dirimu sendiri. Kamu pun belajar agar esok tak mengulangi kesalahan yang sama lagi

Oh no

Kamu mungkin pernah terlambat datang ke kampus lantaran bangun kesiangan. Alasannya, kamu lupa memasang alarm atau bedagang di malam sebelumnya. Tapi, adakah yang bisa disalahkan atau dimintai pertanggungjawaban selain dirimu sendiri?
Ya, hal sederhana seperti bangun pagi pun harus kamu pikirkan sendiri. Di titik ini kamu belajar untuk menemukan solusi demi bisa menjalani aktivitasmu dengan baik. Jika terlambat bangun jadi masalah utamamu, kamu berusaha mengandalkan alarm atau memilih meninggalkan kebiasaan begadang di malam hari.

 7. Merantau dan hidup di kost menjadikanmu pribadi yang tangguh. Demi mimpi dan cita-cita, kamu tak lagi suka merutuki keadaan dan banyak mengeluh

Tetap terus berjuang

Sebagai anak kost yang tinggal diperantauan, kamu pun akan bertumbuh jadi pribadi yang tangguh. Setelah mendapatkan berbagai kesulitan ketika menjalani kehidupan sebagai anak kos, kamu pun tersadar tentang perjuangan hidup yang sesungguhnya. Bahwa apa yang kamu alami saat ini semata-mata demi masa depanmu nanti. Dengan kesabaran dan usaha yang tak putus-putus, kamu sedang berjuang meraih mimpi dan cita-cita yang kamu inginkan.

Susah senang kehidupan sebagai anak kost diperantauan memang tak perlu kamu keluhkan. Saat ini, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah melanjutkan perjuangan hingga kelak impian ada dalam genggaman.

0 komentar:

Posting Komentar